Selasa, 29 November 2011

LIFE IS TOO SHORT - HIDUP INI SINGKAT (1,5 Jam Saja ?)

Penulis hari ini mendapat BBM:

LIFE IS TOO SHORT (Satu Setengah Jam Saja !)

Sahabat…
Hidup ini sangat singkat,
kata pepatah Jawa “urip mung mampir ngombe” hidup cuma mampir buat minum saja.

Al Qur’an mengatakan secara implicit bahwa 1 hari di akhirat rasanya bagaikan seribu tahun di dunia (QS.22:47, 32:5).
Bukankah ini kaidah teori relativitas ? *)

Bagaimana dengan manusia ?
Siapa yang melihat umur manusia ?

Mari kita lihat berdasarkan Al Qur’an sebagai sumber kebenaran absolut.

1 hari akhirat = 1000 tahun di bumi
24 jam akhirat = 1000 tahun di bumi
3 jam akhirat = 125 tahun di bumi (masing-masing sama-sama dibagi 8)
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun di bumi

Umur manusia rata-rata 60 – 70 tahun. Jadi hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah [maksudnya dari alam akhirat, penulis] hanyalah 1,5 jam saja.

Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.
Hanya satu setengah jam saja. Menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak surga atau neraka. (QS 35:15), 4: 170). Cuma 1,5 jam saja cobaan, maka ikhtiar bersabarlah. (QS 74: 7, 52:48, 39:10)

Satu setengah jam saja coba buat Allah SWT senang dan hentikan buat setan senang.(QS 43:36).
Cuma satu setengah jam saja mencoba menahan nafsu dan ganti dengan SUNNAH-NYA (QS 12:53,33:38).

SATU SETENGAH JAM SAJA……
Sebuah perjuangan teramat singkat, dan Allah SWT ganti dengan surga Ridho Allah (QS 9: 72, 98:8, 4:114).

Selamat berjuang LAGI.
Mencari bekal perjalanan panjang nanti…(QS 59:18, 42:20, 3:148, 28:77)

QS 23:114 Allah SWT berfirman: “Kamu tidak tinggal (di Bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”
Maha benar Allah SWT dengan segala firman-Nya…

Sementara di internet, penulis dapatkan, ada pertanyaan: 
Yang benar 1000 tahun atau 50.000 tahun ???

Usia kita, rahasia Allah. Kita tidak pernah tahu. Dengan cara apapun. Berapa panjangnya usia kita. Apa pencapaian maksimalnya. Urutan tangga-tangga seperti apa yang akan dilalui sepanjang usia kita.

*) 1. Satu hari adalah seribu tahun akhirat
hari seribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Hajj adalah salah satu dari enam hari di mana Allah menciptakan langit dan bumi : “Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan pernah ingkar janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun mengikut perhitunganmu” (QS. Al-Hajj 22;47)

Hari yang seribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Sajdah  adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk masalah untuk naik ke Allah : “Dia mengatur urusan daripada langit sampai ke bumi, kemudian urusan tersebut naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadar lamanya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS As-Sajdah 32;5)
2. Satu hari adalah lima puluh ribu tahun akhirat
hari lima puluh ribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Sajdah adalah pada  saat hari kiamat.  Bahwa satu periode yang diperlukan untuk malaikat  untuk naik kepada Allah (swt) adalah lima puluh ribu tahun. : “Malaikat-malaikat dan jibril naik menghadap Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” (Al-Ma’arij 70;4)
 
PERTANYAAN :  1000 tahun atau 50000 tahun?
Satu hari di sisi Allah adalah 1000 tahun atau 50.000 tahun.

Pertanyaan:
Sebuah ayat tertentu dari Alquran mengatakan bahwa satu hari di sisi Allah adalah sama dengan tahun 1000 tahun . Di ayat lain Alquran mengatakan bahwa satu hari adalah sama dengan 50.000 tahun. Bukankah Al Qur'an sendiri bertentangan ? Apakah hari Allah sama dengan 1.000 tahun manusia (QS 22:47, 32:5) atau 50.000 tahun manusia (QS 70:4) Jazakallaahu khair.

Jawaban:
1. Dilaporkan oleh Ibn Abi Haatim via Sammaak dari ‘Ikrimah dari Ibn’ Abbas: hari seribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Hajj adalah salah satu dari enam hari di mana Allah menciptakan langit dan bumi, hari yang ribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Sajdah adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk masalah untuk naik ke Allah, dan hari lima puluh ribu tahun yang disebutkan dalam QS. al-Sajdah adalah hari kiamat.

Sesungguhnya tidak terdapat perselisihan antara ayat-ayat di atas sebab sepuluh tahun yang dimaksudkan dalam ayat satu dan dua adalah menceritakan kisah yang berbeda dengan ayat yang ketiga. Dalam menilai sesuatu perkara/peristiwa maka anda kena kaji peristiwa dan keadaan sesuatu berlaku supaya tidak salah faham/pengertian.

2.Kita dapat mencatat bahwa Al-Qur’an tidak mengatakan “50.000 tahun” waktu bumi  menurut  perhitungan  manusia. Karena waktu ini adalah waktu relatif di suatu tempat di langit. Periode untuk dua aksi tidak perlu sama. Misalnya periode yang diperlukan untuk saya melakukan perjalanan ke tujuan ‘A’ yaitu Vashi adalah satu jam dan periode yang diperlukan untuk saya melakukan perjalanan ke tujuan ‘B’, yaitu Kashmir adalah 50 jam. Ini tidak menunjukkan bahwa saya membuat dua pernyataan yang bertentangan..

Dengan demikian ayat-ayat Al Qur’an tidak hanya tidak bertentangan satu sama lain, mereka juga sesuai dengan fakta ilmiah modern.

Karena demikian singkatnya umur umat Nabi Muhammad SAW, maka beliau memohon kepada Allah SWT agar dipanjangkan umur umatnya yang umat-umat Nabi sebelumnya demikian panjang, sementara umur umatnya demikian singkat. 
Rasulullah telah menyampaikan sebagai ketentuan yang datang dari Allah Pencipta manusia,

أَعْمَارُ أُمَّتِى مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, sedikit yang melampaui itu.” (HR. Tirmidzi no 2331, ia berkata: hasan ghorib dan Ibnu majah no 4236, al-Albani berkata: hasan shahih).

Kemudian Allah SWT menjawab dengan menurunkan beberapa ayat Al Qur'an sebagai hadiah kepada umat Nabi Muhammad SAW, yaitu:
-Bila umatmu (Nabi Muhammad) beribadah ke tanah suci apakah Umroh ataukah ibadah Haji, ada waktu-waktu khusus Allah memberi hadiah nilai ibadah seperti telah elakukan Umroh atau ibadah haji 2x. (yaitu sholat sunat di Masjid Quba).Nilai pahalanya sama dengan nilai pahala 1x umroh.
-Setiap 10 hari terakhir di malam ganjil diberikannya malam Lailatul Qodar, yaitu apa bila kita beribadah di malam tersebut secara khusyu' dengan tertibnya, maka nilainya seperti beribadah selama 1000 bulan, nilainya = ibadah selama 83 Tahun 3 bulan.
Seandainya setiap tahun, kita mendapat malam Lailatul Qodar tersebut, ibarat nilai ibadah yang kita dapatkan seperti nilai beribadah ratusan/bahkan ribuan tahun umat nabi lainnya. Sungguh teramat sayang Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW yaitu umat Islam.
-Dan masih banyak pembalasan yang berlipat-lipat pahalanya apabila kita melaksakan ibadah seperti di bulan puasa, ibadah saat ibadah Haji

Sahabat Anas bin Malik yang usianya mencapai 103 tahun, atau Imam an-Nawawi yang usianya hanya 45 tahun, keduanya adalah kehidupan yang penuh kebaikan, waktu-waktu yang mengukir karya dan prestasi abadi sepanjang zaman.

Sahabat Anas memang mendapatkan beberapa do'a dari Nabi. Di antara doa Nabi untuk Anas adalah umur panjang. Persis seperti do'a Nabi, Anas meninggal pada usia yang terbilang panjang untuk umat Rasulullah. Dengan karya-karya peradaban bersama kafilah sahabat Nabi yang lain. Anas meninggal di dalam istananya di Kota Bashrah, Irak. Radhiallahu anhu.

Adapun Imam An-Nawawi, sangat bisa merasakan keberkahan waktunya. Benar, sejarah mencatat kegemilangan karya tulis Imam an-Nawawi. Di usia yang hanya 45 tahun, an-Nawawi menghasilkan karya sangat banyak dan terbaik di bidangnya. Untuk fikih, karya an-Nawawi menjadi rujukan utama di Madzhab Syafi’i. Karya beliau Raudhatut Thalibin dicetak hari ini menjadi 8 jilid, di mana setiap jilidnya sekitar 600 an halaman (Riyadh: Dar ‘Alam al-Kutub, 1423H).

Sementara Kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab yang juga merupakan kitab fikih induk adalah kitab terakhir yang beliau tulis sebelum wafatnya. Bahkan beliau tidak sempat menyelesaikan kitab ini. Imam an-Nawawi menulis hingga Bab Riba saja, sisanya dilanjutkan oleh Taqiyuddin Abul Hasan Ali bin Abdul Kafi as-Subki sampai akhir bab fikih. Di mana tulisan Imam an-Nawawi sendiri sebanyak 9 jilid yang masing-masing jilidnya sekitar 500 halaman (Dar al-Fikr). Di bidang hadits an-Nawawi juga pakar. Karya tulisnya juga banyak. Yang paling terkenal di dunia ini adalah Kitab Riyadhus Shalihin yang selesai ditulis pada hari Senin 14 Ramadhan 670 H di Damaskus. Kitab ini mencakup 1896 hadits. Ada lagi kitab hadits beliau yang lebih besar dari kitab ini, adalah al-Minhaj penjelasan untuk Shahih Muslim yang terdiri dari 9 jilid (Dar al-Ma’rifah). Ini semua hanya sebagian dari karya usia yang pendek tetapi diberkahi Allah. Rahimakallah Ya Aba Zakariyya...
Jadi, bagi seorang muslim berapapun usia yang diberikan Allah, yang jauh lebih penting dari sekadar panjang adalah berkah dan penuh ketaatan kepada Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat:
السّعادَةَ كلَّ السَّعادَةِ طولُ العُمُرِ في طاعَةِ اللَّهِ
“Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah panjang umur dalam ketaatan kepada Allah.” (HR. Al-Hakim, ad-Dailami dan al-Qudha’i. Para ulama hadits berbeda pendapat tentang keshahihan hadits ini. Al-Munawi (Faidh al-Qadir 4/140) menukil pernyataan al-Iraqi: ada kedhaifan pada sanadnya. Tetapi al-‘Ajaluni (Kasyful Khafa’ no. 1473) mengangkat hadits ini: Hadits hasan lighoirih. Al-Albani (as-Silsilah adh- dha’ifah) berkata: dhaif)
خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طالَ عُمُرُهُ وحَسُنَ عَمَلُهُ
“Sebaik-baik manusia, yang panjang usianya dan baik amalnya.” (HR. Ahmad no. 17734 dan Tirmidzi no. 2329, Tirmdizi berkata: Hasan Gharib. Al-Albani (as-Silsilah ash-Shahihah no. 1836) berkata: Shahih).

Sekadar panjang umur bukanlah prestasi hidup. Apalagi panjang usia yang hanya menjadi beban bagi orang lain. Do'anya orang beriman juga tidak meminta sekadar panjang umur. Walaupun Nabi mengizinkan untuk berdoa agar panjang umur, sebagaimana Nabi sendiri mendo'akan Anas bin Malik agar panjang umur. Tetapi bukan hanya panjang umur, umur haruslah berkah, penuh karya kebaikan di dunia dan berujung surga.
Yang meminta untuk sekadar berumur panjang adalah orang-orang Yahudi dan musyrik, yang disebut al-Qur’an sebagai orang yang rakus kehidupan dunia.
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 96)

Rasulullah adalah orang yang usianya adalah usia sedang, rata-rata usia umat ini. Sebagai usia ideal yang penuh karya kebesaran. Bahkan karya terbesar yang pernah diukir di permukaan bumi ini. 

Dari sini kita belajar, bahwa berapapun usia kita tidaklah terlalu penting.  Diberi singkat, sedang, agak panjang, ataupun panjang atau lebih dari 70 tahun, ini bukan hal yang terpenting, tetapi yang terpenting  adalah bagaimana kita mengisi umur yang telah diberi Allah SWT untuk disyukuri sehingga penuh keberkahan. Jadi tak peduli berapapun umur yang Allah SWT beri, tapi isilah umur  tersebut dengan hidup yang bermanfaat untuk orang-orang yang Anda cintai dan orang banyak di sekitar Anda serta beramal ibadah untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Amiin. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.


Ya Allah yang Maha Pemaaf, aku manusia yang penuh dosa, aku yakin masih banyak kekurangan dalam amal ibadahku. Ya Allah Engkaulah Yang Maha Suci, jadikanlah aku orang yang beriman, Islam, yang sabar, sholeh dan tawakal. 
Ya Allah jadikan aku berhasil dalam hidupku. Janganlah aku memiliki kemampuan dan keahlian yang mubazir. Berikan aku keyakinan, kekuatan, kesehatan, kemampuan, waktu dan kesempatan untuk mengerjakannya.
Jadikanlah aku pemimpin yang bertanggungjawab, adil, bijaksana dan berhasil yang disenangi oleh atasanku, bawahanku, temanku, lawanku dan semua orang berhubungan denganku. Jadikan aku senantiasa bekerja hanya di jalan-Mu.

Ya Allah, mudahkanlah bagiku untuk melewati sakaratul maut, hiburlah aku di alam kuburku, lapangkanlah alam kuburku, hiasilah dan terangilah alam kuburku dengan cahaya-Mu yang indah, mudahkan bagiku untuk melewati hari kiamat, berilah kesabaran, ketengan hati, dan lindungilah dan teduhkanlah aku dari matahari Padang Mahsyar di hari hisab-Mu, cepatkan dan mudahkan bagiku berlari menyeberangi jembatan Shirattal Mustaqin, pertemukan aku dengan junjunganku buah cintaku Nabi Besar Muhammad SAW, pertemukanlah aku dengan-Mu Ya Allah. dan perkenankan aku bersujud di hadapan-Mu, tempatkanlah aku di surga-Mu bersama orang-orang yang Engkau cintai. Ridhoilah aku Ya Allah. Amiin.

KebesaranMu - ST12

Semoga tulisan di atas bermanfaat.

Penulis,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
081386837511

Senin, 28 November 2011

Siapakah MAHER ZAIN ?

Siapakah Maher Zein itu ? Mengapa penyanyi yang satu ini menjadi ikon iklan serta salah satu unggulan pengisi acara sajian musik spesial bertajuk "Simfoni Cinta" ? Acara ini telah sukses diselenggarakan Senin (2/5) live pukul 21.30 WIB di salah satu TV swasta Indonesia. Jawaban dari pertanyaan diatas bisa ditemukan dari google seperti di bawah ini ...

MAHER Zain (lahir 16 Maret 1981) adalah penyanyi R & B Swedia, penulis lagu dan produser musik asal Lebanon. Dia juga tinggal untuk sementara di Amerika Serikat. 

Terpesona oleh musik dan instrumen, Maher Zain punya keyboard pertama ketika Maher Zain baru berusia 10 tahun dan sejak musik resmi menjadi bagian dari dunia Maher. Keluarganya pindah ke Swedia saat Maher berusia 8 tahun, di mana ia melanjutkan sekolahnya, dan kemudian masuk universitas dan mendapat gelar sarjana dalam Aeronautical Engineering. Dengan hal-hal berubah di sekeliling dia, satu hal tetap sama - hasrat yang kuat untuk musik. Dia akan menghabiskan malam akhir di sekolah dengan teman-temannya di mana mereka akan bernyanyi, rap, menulis dan bereksperimen dengan musik dalam segala hal. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menyadari bahwa musik menjadi bagian integral dari siapa dia.

Setelah terlibat untuk sementara waktu di dunia musik sebagai produser musik, Maher diperkenalkan ke RedOne, seorang produser musik berbakat yang cepat naik di kancah musik di Swedia. Maher mulai bekerja dengan RedOne dan kemudian pindah ke New York. Selama beberapa tahun ia berada di tengah serbuan panas dari industri musik NY, bekerja dengan grafik topping artis seperti Kat Deluna di album debutnya termasuk hits menghancurkan 'Merengek atas' dan 'Jalankan Tampilkan'. Maher memiliki apa yang banyak akan menggambarkan sebagai pekerjaan impian bagi seseorang sangat muda dalam suatu bisnis glamor, tetapi untuk Maher rasanya seperti ini adalah jauh dari apa yang dia sebut 'mimpi', "Aku sangat mencintai musik, tapi aku benci segala sesuatu yang dikelilingi, ia selalu merasa seperti ada sesuatu yang tidak benar ". Pada kunjungan rumah ke Swedia ia menjadi terlibat sekali lagi dengan keyakinan Islam dan memutuskan untuk pindah dari karir sebagai produser musik untuk menjadi seorang penyanyi / penulis lagu kontemporer musik R & B dengan pengaruh keagamaan yang kuat.



Insha Allah - Maher Zain feat Fadly (Youtube)




Pada bulan Januari 2009, Maher Zain memutuskan untuk bekerja pada sebuah album yang mencerminkan identitasnya - Arab, Barat dan Muslim - dan ditandatangani Records Kebangkitan. Album debut Maher Thank You Allah mencapai nomor 1 spot pada grafik Dunia Musik Amazon dan nomor 9 di R & B grafik.

Pada bulan Januari 2010, dalam sebuah kompetisi musik yang diselenggarakan oleh Nujoom FM (terbesar musik stasiun radion Mesir) lagu Maher 'Ya Nabi Salam Alayka "terpilih sebagai lagu terbaik untuk 2009. Runner up mencakup nama-nama besar seperti Hussein Aljismi, Mohammed Mounir dan Sami Yusuf. Maher telah dilakukan pada konser terjual habis di Aljazair, Australia, Belgia, Kanada, Mesir, Inggris, Prancis, Belanda, Swedia, dan Amerika Serikat antara lain dan dengan cepat menjadi 'superstar berikutnya musik Islami'.


Sepanjang Hidup - Maher Zain (For The Rest of My Life)

Aku bersyukur kau di sini kasih
di kalbuku mengiringi
dan padamu ingin ku sampaikan

Kau cahaya hati
dulu ku palingkan diri dari cinta
hingga kau hadir membasuh segalanya
oh inilah janjiku kepadamu

Sepanjang hidup bersamamu
kesetiaanku tulus untukmu
hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku
sepanjang hidup seiring waktu
aku bersyukur atas hadirmu
kini dan selamanya aku milikmu
yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim

Semoga Allah berkahi kita
kekasih penguat jiwaku
berdoa kau dan aku di Jannah
ku temukan kekuatanku di sisimu
kau hadir sempurnakan seluruh hidupku
oh inilah janjiku kepadamu

Yakini hatiku bersamamu ku sadari inilah cinta
tiada ragu dengarkanlah
kidung cintaku yang abadi


Untuk sahabatku yang suka sekali dengan lagu-lagu Maher Zain, ini adalah daftar lagu yang ada dalam album Maher Zain Thank You Allah (2011) :

1. Maher Zain - Insha Allah (feat. Fadly Padi)
2. Maher Zain - Always Be There
3. Maher Zain - Ya Nabi Salam Alayka
4. Maher Zain - Palestine Will Be Free
5. Maher Zain - Thank You Allah
6. Maher Zain - Allahi Allah Kiya Karo (feat. Irfan Makki)
7. Maher Zain - The Chosen One
8. Maher Zain - Baraka Allahu Lakuma
9. Maher Zain - Sepanjang Hidup
10. Maher Zain - Hold My Hand
11. Maher Zain - Awaken
12. Maher Zain - Subhana Allah (feat. Mesut Kurtis)
13. Maher Zain - Open Your Eyes
14. Maher Zain - For The Rest Of My Life
15. Maher Zain - Insha Allah

Salam, 
Penulis

Jumat, 18 November 2011

Petiklah Hikmah di Setiap Kejadian

Sebaik-baik manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang sempurna tidak akan bernilai bila tanpa ketakwaan kepada Allah SWT. Senantiasa beribadah, karena rasa takwanya kepada Allah SWT. Ketakwaan manusia kepada Allah SWT menjadi bekal dalam menghadapi lika-liku kehidupan di dunia. Hal ini dapat dipahami bahwa ketakwaan selain sebagai bentuk keta’atan kepada Allah SWT juga sebagai jalan untuk mendapatkan kehidupan yang maslahat dunia dan akhirat.

Ketika kita hidup dalam kondisi baik, ketakwaanpun akan baik juga. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Allah akan menguji ketakwaan seseorang dengan suatu musibah atau dengan suatu nikmat yang sangat melimpah, sehingga kadangkala kita terlelap dalam kekafiran. Namun daripada itu, sebagai eksistensi keberadaan manusia di dunia ini, ketika ditimpa cobaan yang sangat berat, kita harus tetap mensyukuri apa yang ada.

Meskipun kehidupan dipenuhi oleh warna-warni, tapi hendaknya kita menjadi orang yang memetik hikmah dari perbedaan tersebut. Musibah maupun nikmat tidak akan memberikan rasa beda di kala kita sudah mafhum terhadap kebijaksanaan Illahi karena tidak selamanya kenikmatan memberikan kebahagiaan ( bisa saja itu adalah sebuah ujian). Begitu pula sebaliknya, tidak selamanya musibah memberikan kesengsaraan jika kita mampu memetik hikmah yang terkandung didalamnya.

Kebaikan, kejahatan, nikmat , derita karunia, ujian, semuanya sama. Bukan hanya semua itu adalah hukum alam di mana manusia hidup di dalamnya, tapi juga kemaslahatan untuk manusia sendiri. Perbandingan yang tepat mungkin bisa dilihat dari sikap tegas dan lembut dari orang tua. Manakah di antara keduanya yang lebih maslahat bagi pendidikan anaknya? Jika hanya kelembutan yang diberikan, maka orang tua dianggap tidak memberikan pendidikan yang baik kepada anak. Demikian pula apabila seseorang merasakan terus nikmat tanpa penderitaan, haruskah manusia menganggap buruk musibah kejahatan, penderitaan dari Tuhannya?

Semoga dari tulisan di atas kita selalu bersyukur dengan apapun yang kita dapati & apapun yang telah kita miliki di setiap hari. Karena dibalik sebuah kejadian, bisa jadi kita belum mengetahui kejadian ini untuk apa yang saat ini terjadi, bisa jadi untuk esok di hari di masa yang akan datang baru akan diketahui.

Ada sebuah cerita yang menarik yang mungkin bisa kita ambil di bawah ini:
Di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang. Hewan itu hidup bersama seekor harimau besar berbulu coklat keemasan. Luka yang diderita serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang dikejar pemburu. Sang serigala berusaha menyelamatkan kawannya. Namun sayang, sebuah panah yang telah terbidik mengenai kaki belakangnya. Kini, hewan bermata liar itu tak bisa lagi berburu. Ia tinggal di sebuah gua, jauh dari perkampungan penduduk.

Sang harimau pun tahu bagaimana balas budi. Setiap selesai berburu, di mulutnya selalu tersisa sepotong daging untuk dibawa pulang. Walau sedikit, sang serigala selalu dapat bagian. Sang harimau paham bahwa tanpa bantuan sang kawan, ia pasti sudah mati terpanah. Sebagai balasannya, sang serigala selalu berusaha menjaga keluarga sang harimau dari gangguan hewan-hewan lain. Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya duduk teronggok di pojok gua.

Rupanya, peristiwa itu telah sampai ke telinga seorang pertapa. Ia dan beberapa muridnya ingin melihat dan mengambil pelajaran. Di pagi hari, berangkatlah mereka. Setelah seharian berjalan, sampailah mereka di mulut gua, tempat sang harimau dan serigala itu menetap. Kebetulan, sang harimau baru saja pulang dari berburu, dan sedang memberikan sepotong daging kepada serigala. “Pelajaran apa yang dapat kalian lihat dari sana?” tanya pertapa ke murid-muridnya. Seorang murid menjawab, “Guru, aku melihat kekuasaan dan kebaikan Tuhan. Tuhan pasti akan memenuhi kebutuhan setiap hamba-Nya lewat berbagai cara.”
Sang pertapa tersenyum. Sang murid melanjutkan ucapannya, “Lihatlah serigala itu. Tanpa bersusah payah, dia bisa tetap hidup, dan mendapat makanan.” Ia menanti jawaban dari gurunya. “Ya, kamu tidak salah. Kamu memang memperhatikan, tapi sesungguhnya kamu buta. Walaupun mata lahirmu bisa melihat, tapi mata batinmu lumpuh. Berhentilah berharap menjadi serigala, dan mulailah berlaku seperti harimau.”

Adalah benar bahwa Tuhan menciptakan ikan buat umat manusia. Adalah benar pula, Tuhan menghamparkan gandum di tanah-tanah petani. Tapi apakah Tuhan ciptakan ikan-ikan itu dalam kaleng-kaleng sardin? Atau, gandum-gandum yang hadir dalam bentuk seplastik roti manis? Saya percaya, ikan-ikan itu dihadirkan kepada kita lewat peluh dan kerja keras dari nelayan. Saya juga pun percaya, bahwa gandum-gandum terhidang di meja makan kita, lewat usaha dari para petani, dan kepandaian mereka mengolah alat panggang roti.

Begitulah, acapkali memang dalam kehidupan kita, ada fragmen tentang serigala yang lumpuh dan harimau yang ingin membalas budi. Memang tak salah jika di sana kita akan dapat menyaksikan kebesaran dan kasih sayang Tuhan. Dari sana pula kita akan mendapatkan pelajaran tentang persahabatan dan kerjasama. Namun, ada satu hal kecil yang patut diingat bahwa: berbagi, menolong, membantu sudah selayaknya menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Bukan karena hal itu suatu keterpaksaan, bukan pula karena didorong rasa kasihan dan ingin balas budi.

Berbagi dan menolong, memang sepatutnya mengalir dalam darah kita. Di sana akan ditemukan nilai-nilai dan percikan cahaya Tuhan. Sebab di sana, akan terpantul bahwa kebesaran Tuhan hadir dalam tindak dan perilaku yang kita lakukan. Di dalam berbagi akan bersemayam keluhuran budi, keindahan hati dan keagungan kalbu.

Teman, jika kita bisa memilih, berhentilah berharap menjadi serigala lumpuh, dan mulailah meniru teladan harimau.


Salam,
Penulis