Jumat, 19 Agustus 2011

FADHILAH SHALAT DI MASJIDIL HARAM & NABAWI & BULAN RAMADHAN

I. FADHILAH (Keutamaan) SHALAT DI MASJIDIL HARAM & MASJID NABAWI

1. Shalat di Masjidil Haram. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah saw. bersabda: Shalat di masjidku ini lebih afdhal dari 1000 sholat di masjid lainnya kecuali masjid Haram, dan sholat di masjid Haram lebih afdhal dari 100.000 sholat di masjid lainnya. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).


2. Sholat di Masid Nabawi. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

“Shalat di masjidku ini lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram.” (HR. Muslim no. 1394)

Bahwa nilai 1x shalat di Masjid Nabawi sama dengan melakukan sholat sebanyak 1000 kali di tempat lain. Sedangkan nilai 1x shalat di Masjidil Haram sama dengan 100.000x shalat di masjid selain masjid Nabawi dan lainnya.
3. Shalat di masjid Quba`. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang keluar hingga sampai ke masjid ini, masjid Quba`, lalu sholat di dalamnya, maka baginya pahala yang sama dengan (pahala) umroh. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah).
Disunatkan agar saat menuju masjid Quba agar sudah wudhu terlebih dahulu (dari hotel).



II. FADHILAH (Keutamaan) & HIKMAH RAMADHAN 

-Di bulan ini, sholat sunah bernilai shalat wajib.
-Sholat wajib bernilai sama dengan minimal 70 kali sholat wajib bulan yang lain.
-Berinfak / bersedekah di Bulan Ramadhan, akan membuat cahaya terang pada saat di dalam kubur.

1. BERKAH SAHUR BULAN RAMADHAN?
Apapun yang kita lakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya bahkan tidur orang yang shaum / puasapun bernilai ibadah,bulan yang agung yang senantiasa ditungu-tunggu oleh hamba-hamba-Nya yang mukmin, karena kedatangannya penuh dengan kemuliaan dan keutamaan.
Bulan yang penuh berkah ini adalah bulan ibadah sebagaimana telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau memberikan berita gembira kepada para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan ini, dimana bulan ini Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggunya syaitan-syaitan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Pada saat masuk awal malam dari bulan Ramadhan, dibelenggu (oleh Allah) syaitan-syaitan yang durhaka, ditutuplah pintu neraka serta tidak dibiarkan satupun dari pintu neraka yang dibuka, dibukalah pintu-pintu surga dan tidak dibiarkan satupun dari pintu surga yang tertutup. kemudian dipanggillah orang-orang dengan panggilan : “Wahai orang-orang yang mengharapkan kebaikan sambutlah (bulan ini dengan kebaikan) , wahai orang-orang yang mengharapkan kejelekan berhentilah (dari berbuat kejahatan & kejelekan)”. (H.R. Hasan Riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Malik, Baihaqi).

Keutamaan sahur dalam bulan ramadhan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyebut sahur sebagai Al Ghadaa’ Al Mubaarak (makanan penuh Berkah), sebagaimana disebutkan dalam dua Hadist Al ‘Irbadh bin Sariyah dan Abu Darda’ Radhiyallahu’Anhumaa :
“Mari makan Al Gadhaa’ Al Mubaarak (Makanan Penuh Berkah) yakni Sahur.” (H.R. Ahmad, Abu Dawud dan An Nasai)
Selama menjalani ibadah shaum/puasa terkadang diantara kita ada yang meninggalkan sunnah makan sahur atas berbagai alasan. Justru dibalik sahur ini sarat dengan kemuliaan dan keberkahan. Berkah sahur yang paling agung adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melimpahkan ampunan kepada orang-orang yang menyempatkan waktu makan sahur serta mencurahkan Rahmat-Nya kepada mereka.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Makan sahurlah kalian, karena pada sahur itu ada Barakah. “(H.R. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’Anhu, Rasulullah Shallallahu’Alaihi wa Sallam Bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memberikan berkah melalui sahur dan takaran.” (H.R. Asy Syirazi, sanad hadist Hasan)
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.

2. Qiyamul Lail pada saat Lailatul Qodar. Tahukah Anda bahwa pahala orang yang melaksanakan qiyamul lail pada saat lailatul qodar lebih afdhal dari pahala ibadah selama kira-kira 83 tahun lebih 3 bulan? Allah swt. berfirman: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qodar: 1-5)

====
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyu, nafsu yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan. Ya Allah, berikanlah kepadaku jiwa takwa lagi bersih. Sebab hanya Engkaulah yang membersihkan jiwa dan yang menguasi serta yang mengarahkannya.
YA Allah puji syukur atas berkelimpahan rezeki yang telah Kau berikan kepadaku. Jadikan aku hamba-Mu yang pandai bersyukur & jadikanlah hamba-Mu ini  manusia yang menangis saat aku mendapatkan nikmat Mu.

YA Allah tuntunlah aku dalam menjalani hidup ini, agar aku selalu dijalan-Mu, agar aku menjadi hamba yang lebih baik dari kemarin.

YA Allah, dalam sisa umurku berikanlah aku kesempatan untuk membuat keluarga aku bahagia, membuat orang tua aku merasa bangga.

YA Allah aku tidak tahu, berapa umur yang Kau berikan untukku, berikan hamba kesempatan, panjangkanlah umurku agar sampai di Ramadhan tahun depan, agar aku dapat beribadah kembali di bulan Ramadhan mendapatkan kembali malam Lailatul Qodar di tahun depan Ya Allah.

Amiin………