Selasa, 29 November 2011

LIFE IS TOO SHORT - HIDUP INI SINGKAT (1,5 Jam Saja ?)

Penulis hari ini mendapat BBM:

LIFE IS TOO SHORT (Satu Setengah Jam Saja !)

Sahabat…
Hidup ini sangat singkat,
kata pepatah Jawa “urip mung mampir ngombe” hidup cuma mampir buat minum saja.

Al Qur’an mengatakan secara implicit bahwa 1 hari di akhirat rasanya bagaikan seribu tahun di dunia (QS.22:47, 32:5).
Bukankah ini kaidah teori relativitas ? *)

Bagaimana dengan manusia ?
Siapa yang melihat umur manusia ?

Mari kita lihat berdasarkan Al Qur’an sebagai sumber kebenaran absolut.

1 hari akhirat = 1000 tahun di bumi
24 jam akhirat = 1000 tahun di bumi
3 jam akhirat = 125 tahun di bumi (masing-masing sama-sama dibagi 8)
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun di bumi

Umur manusia rata-rata 60 – 70 tahun. Jadi hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah [maksudnya dari alam akhirat, penulis] hanyalah 1,5 jam saja.

Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.
Hanya satu setengah jam saja. Menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak surga atau neraka. (QS 35:15), 4: 170). Cuma 1,5 jam saja cobaan, maka ikhtiar bersabarlah. (QS 74: 7, 52:48, 39:10)

Satu setengah jam saja coba buat Allah SWT senang dan hentikan buat setan senang.(QS 43:36).
Cuma satu setengah jam saja mencoba menahan nafsu dan ganti dengan SUNNAH-NYA (QS 12:53,33:38).

SATU SETENGAH JAM SAJA……
Sebuah perjuangan teramat singkat, dan Allah SWT ganti dengan surga Ridho Allah (QS 9: 72, 98:8, 4:114).

Selamat berjuang LAGI.
Mencari bekal perjalanan panjang nanti…(QS 59:18, 42:20, 3:148, 28:77)

QS 23:114 Allah SWT berfirman: “Kamu tidak tinggal (di Bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”
Maha benar Allah SWT dengan segala firman-Nya…

Sementara di internet, penulis dapatkan, ada pertanyaan: 
Yang benar 1000 tahun atau 50.000 tahun ???

Usia kita, rahasia Allah. Kita tidak pernah tahu. Dengan cara apapun. Berapa panjangnya usia kita. Apa pencapaian maksimalnya. Urutan tangga-tangga seperti apa yang akan dilalui sepanjang usia kita.

*) 1. Satu hari adalah seribu tahun akhirat
hari seribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Hajj adalah salah satu dari enam hari di mana Allah menciptakan langit dan bumi : “Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan pernah ingkar janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun mengikut perhitunganmu” (QS. Al-Hajj 22;47)

Hari yang seribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Sajdah  adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk masalah untuk naik ke Allah : “Dia mengatur urusan daripada langit sampai ke bumi, kemudian urusan tersebut naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadar lamanya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS As-Sajdah 32;5)
2. Satu hari adalah lima puluh ribu tahun akhirat
hari lima puluh ribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Sajdah adalah pada  saat hari kiamat.  Bahwa satu periode yang diperlukan untuk malaikat  untuk naik kepada Allah (swt) adalah lima puluh ribu tahun. : “Malaikat-malaikat dan jibril naik menghadap Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” (Al-Ma’arij 70;4)
 
PERTANYAAN :  1000 tahun atau 50000 tahun?
Satu hari di sisi Allah adalah 1000 tahun atau 50.000 tahun.

Pertanyaan:
Sebuah ayat tertentu dari Alquran mengatakan bahwa satu hari di sisi Allah adalah sama dengan tahun 1000 tahun . Di ayat lain Alquran mengatakan bahwa satu hari adalah sama dengan 50.000 tahun. Bukankah Al Qur'an sendiri bertentangan ? Apakah hari Allah sama dengan 1.000 tahun manusia (QS 22:47, 32:5) atau 50.000 tahun manusia (QS 70:4) Jazakallaahu khair.

Jawaban:
1. Dilaporkan oleh Ibn Abi Haatim via Sammaak dari ‘Ikrimah dari Ibn’ Abbas: hari seribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Hajj adalah salah satu dari enam hari di mana Allah menciptakan langit dan bumi, hari yang ribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Sajdah adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk masalah untuk naik ke Allah, dan hari lima puluh ribu tahun yang disebutkan dalam QS. al-Sajdah adalah hari kiamat.

Sesungguhnya tidak terdapat perselisihan antara ayat-ayat di atas sebab sepuluh tahun yang dimaksudkan dalam ayat satu dan dua adalah menceritakan kisah yang berbeda dengan ayat yang ketiga. Dalam menilai sesuatu perkara/peristiwa maka anda kena kaji peristiwa dan keadaan sesuatu berlaku supaya tidak salah faham/pengertian.

2.Kita dapat mencatat bahwa Al-Qur’an tidak mengatakan “50.000 tahun” waktu bumi  menurut  perhitungan  manusia. Karena waktu ini adalah waktu relatif di suatu tempat di langit. Periode untuk dua aksi tidak perlu sama. Misalnya periode yang diperlukan untuk saya melakukan perjalanan ke tujuan ‘A’ yaitu Vashi adalah satu jam dan periode yang diperlukan untuk saya melakukan perjalanan ke tujuan ‘B’, yaitu Kashmir adalah 50 jam. Ini tidak menunjukkan bahwa saya membuat dua pernyataan yang bertentangan..

Dengan demikian ayat-ayat Al Qur’an tidak hanya tidak bertentangan satu sama lain, mereka juga sesuai dengan fakta ilmiah modern.

Karena demikian singkatnya umur umat Nabi Muhammad SAW, maka beliau memohon kepada Allah SWT agar dipanjangkan umur umatnya yang umat-umat Nabi sebelumnya demikian panjang, sementara umur umatnya demikian singkat. 
Rasulullah telah menyampaikan sebagai ketentuan yang datang dari Allah Pencipta manusia,

أَعْمَارُ أُمَّتِى مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, sedikit yang melampaui itu.” (HR. Tirmidzi no 2331, ia berkata: hasan ghorib dan Ibnu majah no 4236, al-Albani berkata: hasan shahih).

Kemudian Allah SWT menjawab dengan menurunkan beberapa ayat Al Qur'an sebagai hadiah kepada umat Nabi Muhammad SAW, yaitu:
-Bila umatmu (Nabi Muhammad) beribadah ke tanah suci apakah Umroh ataukah ibadah Haji, ada waktu-waktu khusus Allah memberi hadiah nilai ibadah seperti telah elakukan Umroh atau ibadah haji 2x. (yaitu sholat sunat di Masjid Quba).Nilai pahalanya sama dengan nilai pahala 1x umroh.
-Setiap 10 hari terakhir di malam ganjil diberikannya malam Lailatul Qodar, yaitu apa bila kita beribadah di malam tersebut secara khusyu' dengan tertibnya, maka nilainya seperti beribadah selama 1000 bulan, nilainya = ibadah selama 83 Tahun 3 bulan.
Seandainya setiap tahun, kita mendapat malam Lailatul Qodar tersebut, ibarat nilai ibadah yang kita dapatkan seperti nilai beribadah ratusan/bahkan ribuan tahun umat nabi lainnya. Sungguh teramat sayang Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW yaitu umat Islam.
-Dan masih banyak pembalasan yang berlipat-lipat pahalanya apabila kita melaksakan ibadah seperti di bulan puasa, ibadah saat ibadah Haji

Sahabat Anas bin Malik yang usianya mencapai 103 tahun, atau Imam an-Nawawi yang usianya hanya 45 tahun, keduanya adalah kehidupan yang penuh kebaikan, waktu-waktu yang mengukir karya dan prestasi abadi sepanjang zaman.

Sahabat Anas memang mendapatkan beberapa do'a dari Nabi. Di antara doa Nabi untuk Anas adalah umur panjang. Persis seperti do'a Nabi, Anas meninggal pada usia yang terbilang panjang untuk umat Rasulullah. Dengan karya-karya peradaban bersama kafilah sahabat Nabi yang lain. Anas meninggal di dalam istananya di Kota Bashrah, Irak. Radhiallahu anhu.

Adapun Imam An-Nawawi, sangat bisa merasakan keberkahan waktunya. Benar, sejarah mencatat kegemilangan karya tulis Imam an-Nawawi. Di usia yang hanya 45 tahun, an-Nawawi menghasilkan karya sangat banyak dan terbaik di bidangnya. Untuk fikih, karya an-Nawawi menjadi rujukan utama di Madzhab Syafi’i. Karya beliau Raudhatut Thalibin dicetak hari ini menjadi 8 jilid, di mana setiap jilidnya sekitar 600 an halaman (Riyadh: Dar ‘Alam al-Kutub, 1423H).

Sementara Kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab yang juga merupakan kitab fikih induk adalah kitab terakhir yang beliau tulis sebelum wafatnya. Bahkan beliau tidak sempat menyelesaikan kitab ini. Imam an-Nawawi menulis hingga Bab Riba saja, sisanya dilanjutkan oleh Taqiyuddin Abul Hasan Ali bin Abdul Kafi as-Subki sampai akhir bab fikih. Di mana tulisan Imam an-Nawawi sendiri sebanyak 9 jilid yang masing-masing jilidnya sekitar 500 halaman (Dar al-Fikr). Di bidang hadits an-Nawawi juga pakar. Karya tulisnya juga banyak. Yang paling terkenal di dunia ini adalah Kitab Riyadhus Shalihin yang selesai ditulis pada hari Senin 14 Ramadhan 670 H di Damaskus. Kitab ini mencakup 1896 hadits. Ada lagi kitab hadits beliau yang lebih besar dari kitab ini, adalah al-Minhaj penjelasan untuk Shahih Muslim yang terdiri dari 9 jilid (Dar al-Ma’rifah). Ini semua hanya sebagian dari karya usia yang pendek tetapi diberkahi Allah. Rahimakallah Ya Aba Zakariyya...
Jadi, bagi seorang muslim berapapun usia yang diberikan Allah, yang jauh lebih penting dari sekadar panjang adalah berkah dan penuh ketaatan kepada Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat:
السّعادَةَ كلَّ السَّعادَةِ طولُ العُمُرِ في طاعَةِ اللَّهِ
“Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah panjang umur dalam ketaatan kepada Allah.” (HR. Al-Hakim, ad-Dailami dan al-Qudha’i. Para ulama hadits berbeda pendapat tentang keshahihan hadits ini. Al-Munawi (Faidh al-Qadir 4/140) menukil pernyataan al-Iraqi: ada kedhaifan pada sanadnya. Tetapi al-‘Ajaluni (Kasyful Khafa’ no. 1473) mengangkat hadits ini: Hadits hasan lighoirih. Al-Albani (as-Silsilah adh- dha’ifah) berkata: dhaif)
خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طالَ عُمُرُهُ وحَسُنَ عَمَلُهُ
“Sebaik-baik manusia, yang panjang usianya dan baik amalnya.” (HR. Ahmad no. 17734 dan Tirmidzi no. 2329, Tirmdizi berkata: Hasan Gharib. Al-Albani (as-Silsilah ash-Shahihah no. 1836) berkata: Shahih).

Sekadar panjang umur bukanlah prestasi hidup. Apalagi panjang usia yang hanya menjadi beban bagi orang lain. Do'anya orang beriman juga tidak meminta sekadar panjang umur. Walaupun Nabi mengizinkan untuk berdoa agar panjang umur, sebagaimana Nabi sendiri mendo'akan Anas bin Malik agar panjang umur. Tetapi bukan hanya panjang umur, umur haruslah berkah, penuh karya kebaikan di dunia dan berujung surga.
Yang meminta untuk sekadar berumur panjang adalah orang-orang Yahudi dan musyrik, yang disebut al-Qur’an sebagai orang yang rakus kehidupan dunia.
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 96)

Rasulullah adalah orang yang usianya adalah usia sedang, rata-rata usia umat ini. Sebagai usia ideal yang penuh karya kebesaran. Bahkan karya terbesar yang pernah diukir di permukaan bumi ini. 

Dari sini kita belajar, bahwa berapapun usia kita tidaklah terlalu penting.  Diberi singkat, sedang, agak panjang, ataupun panjang atau lebih dari 70 tahun, ini bukan hal yang terpenting, tetapi yang terpenting  adalah bagaimana kita mengisi umur yang telah diberi Allah SWT untuk disyukuri sehingga penuh keberkahan. Jadi tak peduli berapapun umur yang Allah SWT beri, tapi isilah umur  tersebut dengan hidup yang bermanfaat untuk orang-orang yang Anda cintai dan orang banyak di sekitar Anda serta beramal ibadah untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Amiin. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.


Ya Allah yang Maha Pemaaf, aku manusia yang penuh dosa, aku yakin masih banyak kekurangan dalam amal ibadahku. Ya Allah Engkaulah Yang Maha Suci, jadikanlah aku orang yang beriman, Islam, yang sabar, sholeh dan tawakal. 
Ya Allah jadikan aku berhasil dalam hidupku. Janganlah aku memiliki kemampuan dan keahlian yang mubazir. Berikan aku keyakinan, kekuatan, kesehatan, kemampuan, waktu dan kesempatan untuk mengerjakannya.
Jadikanlah aku pemimpin yang bertanggungjawab, adil, bijaksana dan berhasil yang disenangi oleh atasanku, bawahanku, temanku, lawanku dan semua orang berhubungan denganku. Jadikan aku senantiasa bekerja hanya di jalan-Mu.

Ya Allah, mudahkanlah bagiku untuk melewati sakaratul maut, hiburlah aku di alam kuburku, lapangkanlah alam kuburku, hiasilah dan terangilah alam kuburku dengan cahaya-Mu yang indah, mudahkan bagiku untuk melewati hari kiamat, berilah kesabaran, ketengan hati, dan lindungilah dan teduhkanlah aku dari matahari Padang Mahsyar di hari hisab-Mu, cepatkan dan mudahkan bagiku berlari menyeberangi jembatan Shirattal Mustaqin, pertemukan aku dengan junjunganku buah cintaku Nabi Besar Muhammad SAW, pertemukanlah aku dengan-Mu Ya Allah. dan perkenankan aku bersujud di hadapan-Mu, tempatkanlah aku di surga-Mu bersama orang-orang yang Engkau cintai. Ridhoilah aku Ya Allah. Amiin.

KebesaranMu - ST12

Semoga tulisan di atas bermanfaat.

Penulis,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
081386837511