Jumat, 25 Mei 2012

Jangan Mengatakan "Nanti stress kalau tidak kesampaian"

Penulis mendapat bbm minggu lalu berbunyi:

"Manusia pada umumnya memiliki banyak keinginan dan tuntutan sebagai standar kehidupan yang ingin dimiliki dan dijalaninya.

Nah terkadang kita menginginkan segala sesuatunya harus sesuai dengan yang kita inginkan dan bila tidak tercapai maka terjadilah "stress". Karena ada kalanya kita harus .....Kita lupa bahwa tidak semua keinginan akan sesuai dengan kenyataan yang diharapkan secara instant, masih perlu bersahabat dengan waktu.

Kita boleh menginginkan segala yang terbaik untuk hidup dan kehidupan kita, namun kita juga harus belajar menerima bahwa tidak semua keinginan kita akan selalu terpenuhi secara instant.

Tetap bersyukur. ^ - ^  "


Penulis balas :

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (Al-Qur’an, Surat Ar-Ra’d: 11), ayat al Qur'an tsb paling tidak menjelaskan 2 hal :1. Bila kita tidak berusaha untuk mencari penghidupan, maka orang tsb yang menginginkan kemiskinannya sendiri. 2. Bila orang tsb mau berusaha bekerja yaitu sesuai (Hadits Riwayat Turmudzi):
“Bekerjalah untuk duniamu seakan – akan kamu hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan – akan kamu mati esok”. 
Maka insya Allah, Allah pasti akan memberi kecukupan, karena ini sudah janji Allah dalam Al Qur'an, bahkan rizqy yang didapat banyaknya tergantung kadar (banyak)-nya usaha dan amal (seperti sedekah) yang dilakukan.

Ingat: Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini untuk diraih, asalkan mau berusaha dan semua memang tidak instant, tetapi memakai proses waktu dan belajar (Ingat instant = sekejab dan cenderung tanpa proses belajar dengan kata lain secepat mungkin). Orang yang ingin sukses dengan instant, cenderung stress bila tidak berhasil.
Tapi bila kita (telah) berusaha menjalankan yang diperintah Allah dalam mencari penghidupan, kecil ataupun besar yang didapat selalu disyukuri, maka akan jauh dari STRESS. Bila belum berhasil bertawakal kepada Allah.Dan kaji kembali apa yang membuat Anda belum berhasil, belajar lagi dan berusaha lagi, jangan pasrah dengan dengan kelemahan. Berdo'alah, gali potensi diri yang BELUM DITEMUKAN DAN BELUM DITINGKATKAN, MAKA TEMUKANLAH, KEMBANGKAN DAN TERUS TINGKATKAN.


Jadi bukanlah tujuan saja yang harus diraih yaitu "SAYA HARUS SUKSES / SAYA HARUS KAYA yang menjadi keharusan untuk diraih, tapi yang terpenting (sesuai ayat Allah dan hadist) tanyalah kepada diri kita : "Sudahkah kita melakukan kerja keras dan kerja cerdas dalam hidup kita sehari-hari untuk mencapai kesuksesan ???"
Terkadang kita mengatakan  saya telah berusaha, tapi tidak berhasil-berhasil. Padahal usaha yang dilakukan baru kerja keras, belum melakukan kerja cerdas.

Ada 2 jenis kerja di dunia ini dipandang dari sudut sumber kekuatan yang dipakai, yaitu:
-Kerja Keras (menggunakan otot)
-Kerja Cerdas (menggunakan otak)
dan alangkah baiknya selain jenis pekerjaan kita juga mengandung kerja cerdas dan kerja keras.

Seperti kita ketahui:
Kuli panggul, kuli angkat beras dan segala yang menggunakan otot ini dinamakan kerja keras sampai kapanpun hasilnya ya segitu-segitu saja. Ataupun bila kita bekerja seperti orang kebanyakan yang hanya menunggu gaji (yang sudah tetap hanya segitu-segitu saja), tiap tahun walaupun naik gajinya, tapi kalah besarnya dengan inflasi dan naiknya harga-harga. Jadi naiknya gaji bukan tambah sejahtera, bila dibandingkan tahun sebelumnya memang tambah besar, tapi dibandingkan perekonomian dan kebutuhan anak sekolah, biaya sewa / kontrak rumah, biaya sembako, maka semakin tahun malah semakin "MINUS" dari tahun ke tahun, contoh biaya kesehatan dan pendidikan yang semakin mahal.
Bukan berarti kerja keras adalah salah, tapi miliki juga untuk penghasilan tambahan Anda suatu penghasilan untuk masa pensiun (syukur-syukur bisa pensiun dini) sebagai penghasilan tambahan. Yang bila dikembangkan terus akan lebih besar dari pada gaji Anda.


Perhatikan kurva penghasilan di bawah ini:



Setiap orang yang bekerja, pada usia tertentu akan menghadapi yang namanya PENSIUN, yaitu menurut UU DEPNAKER ( Undang-undang Dinas Tenaga Kerja ) adalah saat usia 55 tahun atau Manager ke atas mungkin akan pensiun di usia 60 tahun. Jadi pada saat pensiun tersebut, kita tidak akan TIDAK MEMILIKI GAJI lagi, kecuali punya perusahaan sendiri (owner sebuah wirausaha).
Syukur-syukur bila Anda adalah karyawan PNS, itupun cukupkah uang pensiun Anda nantinya untuk membiaya hidup seluruh keluarga anda ??? Coba pikirkan.

Dan setiap manusia memiliki garis akan kebutuhan biaya hidup yang semakin hari semakin tinggi, karena harga bensin, sembako dan biaya hidup terus meningkat.

Bila tidak punya penghasilan tambahan, maka Anda akan selalu dibayangi 1 garis dalam hidup Anda, yaitu garis HUTANG, yang semakin tinggi pula, terlebih saat Anda pensiun (tidak punya gaji).



Untuk sukses memang tidak bisa instant, tapi lakukan selangkah demi selangkah untuk selalu naik lebih tinggi. Ingat hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Jadi bila tahun depan naik ( penghasilan hanya naik sedikit dari tahun ini ), maka bila masih kalah dengan inflasi, apalagi kalau sama (tidak naik), malahan akan membuat stress berat,  karena hutang akan semakin dalam. Jadi raihlah penghasilan yang lebih atau sangat besar di tahun-tahun depan.

Bila Anda bekerja cerdas, seperti membangun bisnis jaringan, seperti kita memiliki ribuan cabang perusahaan / ribuan outlet / ribuan orang yang bekerja untuk kita (sesuai dengan banyaknya downline) dan selalu membina dan mengarahkan downline Anda, maka jalan menuju sukses di 3 sd 5 tahun ke depan ada di tangan Anda. Amiin.

Bila Anda ingin sukses dalam hidup Anda. Dan mempunya penghasilan tambahan. Dan mudah-mudahan penghasilan tambahan ini akan melebihi gaji Anda, hubungi penulis. Segera ambil keputusan untuk masa depan Anda.

Semoga bermanfaat untuk Anda.

Drs. R. Kurniawan Prihatmono
081386837511