Minggu, 22 Februari 2015

Jangan-Wait-and-See-Bila-Bayi-Anda-Terlahir-Suspect-Down-Syndrome (DS), Usia Bayi Mulailah Treatment DS

DOWN SYNDROME (DS)

Kata Sindrom, dalam ilmu kedokteran dan psikologi adalah kumpulan dari beberapa ciri-ciri klinis, tanda-tanda, simtoma, fenomena, atau karakter yang sering muncul bersamaan. Kumpulan ini dapat meyakinkan dokter dalam menegakkan diagnosis. 
Sindrom Down (bahasa Inggris: Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21, yang dapat dikenal dengan melihat ciri yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr. John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down hingga kini. (Sumber  dari Wikipedia).


KELAINAN TRISOMI 21
Manusia memiliki 23 kromosom normal yang semuanya masing-masing bercabang 2, tetapi pada kelainan Down Syndrome disebut trisomi 21, yang artinya”tri’’ = 3, dan kata “somi” = kromosom. Jadi arti trisomi 21 adalah kromosom yang bercabang 3 pada kromosom ke 21. Sehingga pada kromosom normal yang berjumlah 46, pada kelainan DS jumlah kromosom menjadi 47 (lihat gambar di bawah). Pada kasus Down Syndrome, penyandangnya dapat dikenali dari ciri-cirinya sebagai berikut:
–          otot-otot yang lemah
–          wajah datar, dengan mata yang agak miring ke atas serta dahi lebar
–          adanya kantung mata di bawah mata kiri dan kanan
–          mata sipit sebelah (bisa kanan saja, bisa kiri saja) atau sipit keduanya
–          hidung pendek (pesek) di antara kedua mata
–          lipatan kulit bentuk bundar (disebut lipatan epikantus) pada lingkaran luar mata
–          langit-langit dalam mulut yang melengkung tinggi dan lidah tebal dengan mulut kecil (akibatnya mulut bayi menganga dengan lidah menjulur keluar)
–          telinga kecil dan letaknya agak rendah bila ditarik garis mendatar dari sudut mata
–          leher yang lebih lebar atau lebih pendek dari ukuran normal
–          telapak tangan hanya mempunyai satu garis tangan disebut “simian crease” (bisa di satu tangan atau  keduanya), bisa juga tidak terjadi di kedua tangan (normal)
–          jari-jari tangan pendek dan jari kelingking hanya ada dua ruas dan melengkung ke dalam
–          ada jarak lebar antara jempol dan jari yang berdekatan (jempol dan jari telunjuk), baik pada kaki (sandal gap) maupun tangan
–          rambut tipis dan jarang-jarang
Dan gejala-gejala lainnya.


Ke 23 kromosom normal

 
  Kromosom ke 21 bercabang 3 disebut trisomi 21

Garis lurus "simian crease"

Walau hampir di setiap wajah mereka rata-rata mirip atau disebut wajah kembar 1.000, akan tetapi gejala-gejala yang terdapat pada setiap bayi DS tidak sama banyaknya dan jenisnya dengan gejala bayi DS pada bayi lainnya, inilah yang membuat kelainan (bukan penyakit) pada bayi ini disebut “unik”.

Dan belum tentu gejala-gejala semua di atas berada di seorang bayi, bisa jadi hanya 3 atau 4 atau 5 macam gejala saja (atau lebih), semakin sedikit gejalanya artinya gejala down syndrome si bayi disebut minor dan semakin banyak gejala-gejala yang tampak bahkan bisa saja disertai dengan kelainan hormon tiroid atau jantung bocor (sehingga si bayi bisa tampak biru di bagian-bagian tertentu).

SECARA KUANTITAS
Menurut penelitian dipandang dari sisi banyaknya kelahiran bayi DS dari sisi usia ibu di tahun 1987 bahwa banyaknya kelahiran bayi DS adalah semakin tua usia ibu melahirkan maka per 1 bayi di antara sekian ratus atau ribu kelahiran, maka semakin tinggi banyak) kemungkinan bayinya terlahir DS. Dan saat itu masih belum diketahui apa penyebab kromosom ke 21 menjadi bercabang 3. Dan masih validkah hasil penelitian tersebut di tahun-tahun sekarang ini yang usia 22 sd 28 tahun ibu-ibu muda di Indonesia sangat banyak sekali kuantitasnya melahirkan bayi DS di 2013, 2014 dan 2015 ?
Dan apakah sudah ada data penelitian dilakukan untuk pasien ibu-ibu melahirkan terhadap jumlah kelahiran bayi DS di Indonesia tersebut dilakukan di antara 2013 - 2014 ? Wallahu a'lam. Mungkin perlu dilakukan penelitian yang lebih baru lagi akan hal ini.

BAYI DS LAHIR SANGAT BANYAK BUKAN LAGI KARENA KELAINAN KETURUNAN
Nyatanya saat ini sejak tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015 ini sangat banyak sekali di berbagai propinsi Indonesia terjadi kelahiran bayi DS dengan usia ibu melahirkan masih relatif sangat muda, yaitu usia 22 sd 29 tahun, padahal mereka adalah pengantin baru yang baru 2 sampai 5 tahun menikah dan ANAK PERTAMA pula. Bahkan diusut dari kedua orang tua, kakek-nenek dari pihak suami dan pihak istri tidak ada yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan down syndrome. Artinya kemungkinan karena kelainan genetik akibat keturunan adalah sangat kecil (bisa saja kurang dari 1% atau 2%), bisa jadi 98% atau 99% akibat pola hidup dan pola makan kita,  bahkan sang suamipun (dari pasien-pasien baru) tidaklah seorang perokok sama sekali.

TIDAK USAH SALING MENYALAHKAN
Jadi bagi yang baru saja memiliki bayi terlahir  DS, tidak usah saling menyalahkan suami yang perokok, karena banyak pasien baru kami para suami tidak merokok sama sekalipun tetap saja bayi terlahir DS. Bukan berarti penulis setuju dengan kebiasaan merokok adalah baik, tetap saja (kita sudah tahu) kebiasaan merokok adalah sangat buruk yang dapat menyebabkan banyak penyakit bermacam-macam sakit seperti : kanker, jantung koroner, stroke, abses dan tumor pada tubuh kita.

LAHIR BAYI DOWN SYNDROME 3 TAHUN TERAKHIR SANGAT MENINGKAT
Dengan meningkatnya kendaraan di jalan-jalan yaitu motor-motor dan mobil-mobil, di 10 tahun belakangan ini, mengakibatkan kondisi polusi yang semakin parah dari asap kendaraan bermotor yang terjadi belakangan ini yang kita hirup sehari-hari masuk ke paru-paru dan diedarkan oleh jantung ke dalam darah di seluruh tubuh kita dan ditambah kondisi buruknya makanan saat ini dengan pengawet, perasa, pewarna tekstil, pemanis buatan dan (bisa kita saksikan di acara televisi) minyak jajanan gorengan di jalanan dimasukkan plastik pada minyak untuk menggoreng agar renyah, saos sambal atau saos tomat yang banyak di sekitar kita dibuat dengan bahan yang kurang baik, bakso, siomay, bakso tahu, kecap dan makanan lain ada yang menggunakan boraks, formalin; lumpia yang menggunakan kornet yang telah kadaluarsa. Belum lagi, ada yang melakukan perubahan tanggal kadaluarsa pada makanan biskuit, makanan kalengan bahkan obat-obatan dan lain-lain yang dihapus lalu dibuat (dicetak ulang) dengan tanggal baru, lalu bila makanan-makanan seperti ini semua kita konsumsi secara menahun, segala makanan yang kurang baik ini kita makan sekian belasan tahun, akan merusak hati, ginjal, usus yang tentu saja sedikit banyak akan merusak darah dan DNA (deoxyribose-nucleid acid) kita, yang merupakan bagian dari kromosom. Ditambah lagi bagi Anda ibu hamil yang bekerja mungkin mengalami load (beban kerja tinggi saat hamil) yang semakin memperburuk kondisi darah dan makanan yang sedang dikirim melalui placenta ke janin. Wallahu a'lam.

Contoh :
1. Artikel penyebab rusaknya DNA oleh satu jenis bahan pengawet kimia makanan:
http://santisayekt.blogspot.com/p/info-sehari-hari.html?m=1

2. Jika Anda browsing di google.com dengan mengetikkan pada bagian pencarian dengan kalimat : "dampak negatif minyak tak jenuh merusak DNA", maka akan muncul puluhan situs yang menerangkan tentang hal ini.

3. Jika Anda browsing di google.com dengan mengetikkan pada bagian pencarian dengan kalimat : "dampak negatif pemanis buatan merusak DNA", maka akan muncul puluhan situs yang menerangkan tentang hal ini.

4. Ganti kalimat dengan "dampak negatif MSG merusak DNA"
Maka akan muncul puluhan situs tentang MSG (penyedap masakan) akan merusak DNA kita.

Ini baru 4 macam contoh penyebab rusak DNA di tubuh kita, bila semua hal di atas kita makan sedikit, maka total secara keseluruhan artinya banyak yang dikonsumsi selama hidup kita. DNA dengan kromosom sangatlah berkaitan. Apa kaitan / hubungan DNA dengan kromosom silakan buka link di bawah ini  :
http://kprihatmono.blogspot.com/2015/01/bolehkah-menggugurkan-janin-yang.html

KEMBALI KE POLA HIDUP SEHAT, POLA MAKAN SEHAT DAN GAYA HIDUP SEHAT
Jadi sejak usia muda, selalulah untuk pola hidup sehat (rutin berolahraga), pola makan sehat dan gaya hidup sehat, jangan bergonta-ganti pasangan untuk menghindari penyakit kelamin yang akan merusak kondisi rahim Anda, kestressan load kerja yang tinggi. Jaga emosi (jangan sampai meledak-ledak, apalagi marah-marah meledaknya di kantor dilakukan di depan umum), agar menghindari kacaunya hormon kewanitaan Anda bagi para wanita dan agar tidak terkena penyakit hipertiroid. Juga berhati-hati bagi wanita yang suka memelihara hewan peliharaan, alangkah baik dihindari untuk meminimalisir seperti virus toksoplasma dan rubella. Dan di banyak situs sering kita baca, lebih banyak kalimat "hati-hati wanita usia melahirkan di atas usia 40 tahun" atau bahkan ada yang lebih menulis "sebaiknya tidak hamil di usia di atas usia 40 tahun untuk meminimalisir resiko." Bisa jadi kalimat ini ada benarnya, tapi tahun 2013 dan 2014 dan ke depannya usia mudapun juga sudah memiliki resiko sangat tinggi juga melahirkan bayi Down syndrome, melihat kondisi keadaan paparan polusi, makanan-makanan yang tinggi akan zat yang kurang baik (seperti yang penulis jabarkan di atas, juga kurangi makanan cepat saji atau makanan instan dan gorengan apalagi dengan minyak yang terkontaminasi plastik), yang selalu kita makan sejak usia muda/kecil hingga usia menikah, akibatnya terjadi peningkatan melahirkan bayi down syndrome pada pasangan muda di 2013, 2014 dan  2015.

BANGKIT DAN SEMANGATLAH DEMI BUAH HATI ANDA
Jangan Bapak/Ibu hanya "wait and see", jangan hanya "menunggu dan lihat" saja, sehingga membiarkan saja bayi dengan kelainan DS ini akan bisa tengkurep sendiri di usia 3 atau 4 bulan, lalu akan bisa duduk sendiri (pada usia 7 atau 8 bulan) dan bisa berjalan dengan sendirinya (pada usia 12 sd 14 bulan) seperti layaknya bayi normal, dengan segala kelainan yang terdapat pada bayi bapak/ibu, sangat kecil kemungkinan bisa melakukan hal tersebut di usia dimaksud, bahkan bisa jadi di usia 2 tahun bila tidak dilakukan terapi fisik maka anak menjadi tidak bisa duduk juga, bahkan banyak terjadi di usia 2 hingga 2,5 tahunpun tidak bisa berjalan juga. Akhirnya bapak/ibu baru memulai terapi fisik di usia saat tulang rawan bayi sudah mengeras, tulang-tulang dan otot-otot seperti kaki sudah membesar tapi lemah, lalu kendala berat tubuh bayi saat sudah berat tubuhnya untuk dilakukan terapi fisik seperti akan digendong untuk melakukan gerakan tertentu dan lain-lainnya.

Akhirnya terapi fisik yang baru dimulai di usia yang sudah di atas 2,5 tahun itu akan menyebabkan perkembangan penerimaan kemajuan perbaikan yang terjadi pada tubuh anak sudah menjadi sangat lambat kemajuannya dibandingkan bila terapi fisik untuk perbaikan sel-sel alat-alat tubuh dan syaraf motorik sudah dimulai saat usia bayi sekitar 1 atau 2 atau 3 bulan.

Jangan bersedih dan syok yang berlarut-larut, bukan tidak mungkin selama Anda yakin kepada Allah SWT dan (terlepas dari pemikiran tentang penelitian yang harusnya sangat kecil kemungkinan terjadi pada Anda sebagai ibu yang melahirkan di usia 25, 26 atau 27 tahun, kenyataannya saat ini sudah cukup banyak dan tidak perlu mencari siapa gen orang tua penyebab DS atau bahkan Anda berpikir mungkin karena (anggapan) perkataan menghina orang lain seperti berkata buruk saat hamil, nyatanya walaupun Anda selalu bicara yang baik-baik dan sopan tetap saja ribuan ibu-ibu dalam setahun bisa melahirkan bayi dengan kondisi DS di Indonesia). Saatnya kini mencari jenis terapi awal apakah bagi usia bayi ini yang pertama kali harus dilakukan dan jangan menunda-nunda lagi. Semakin dimulai di usia bayi (di bawah 3 atau  4 bulan) insya Allah semakin baik pengaruh perkembangan yang terjadi dan sangat banyak pengaruh hasil yang didapat untuk percepatan usia bisa duduk dan bisa jalan yang akan dicapai. Begitu pula sebaliknya semakin lambat memulai terapi semakin lambat kemampuan yang akan dicapai dan akan semakin banyak dan semakin lama berbagai terapi yang dibutuhkan nantinya.

BAGAIMANA CARA MENCARI TERAPI DS DAN APA YANG PERLU DIPERHATIKAN
Banyak tulisan di internet jika Anda browsing di google.com jika mengetik "terapi ds" pada bagian search (pencarian), maka akan muncul tulisan, seperti terapi wicara, terapi sensori integrasi, terapi okupasi dan lain-lain.

1. Pertimbangkan dan cari tahu KAPANKAH terapi jenis di atas seharusnya dimulai ?
(Anda bisa konsultasi dengan dokter anak iAnda), dan tanyalah :
Terapi apakah yang PERTAMA harus dimulai bagi usia bayi 1 atau 2 bulan bagi bayi saya ?"

2. Perhatikan subjek pada terapi yang ditemukan, untuk usia BAYI ataukah ANAK ?
Jika disebut "anak", tentu harusnya Anda bisa berpikir dan membaca lebih jauh, usia berapakah tepatnya terapi tersebut dimulai.

3. Kapan jenis-jenis terapi tersebut, yang Anda temukan itu bisa efektif untuk dimulai ?
Perhatikan kata "Bila anak Anda mengalami keterlambatan......" dan seterusnya. Artinya jika anak Anda belum bisa berjalan di usia normal bayi yaitu 12 hingga 15 bulan, artinya mengalami keterlambatan.
Jika anak Anda terlambat bicara yang harusnya sudah bisa bicara "mmm..."mam mam" di usia misalkan 8 atau 9 bulan alangkah baiknya diajari terapi wicara oleh orang tua (ibunya), karena di usia ini kosa kata kemampuan bayi memang masih sangat sedikit, lalu di usia setelah bisa berdiri (mungkin di usia antara 13 bulan sampai dengan 16 bulan, maka barulah Anda memberikan terapi wicara bila masih mengalami keterlambatan bicara.

4. Untuk terapi okupasi, silakan browsing di google.com dengan keyword "kapan terapi okupasi anak down syndrome dimulai ?" Silakan baca arti terapi okupasi http://id.wikipedia.org/wiki/Terapi_okupasi
Dan di situs lain tertulis:
Terapi Okupasi, berfungsi untuk melatih anak down syndrom dalam hal kemandirian, kognitif/pemahaman, kemampuan sensorik dan motorik, mengembangkan kekuatan dan koordinasi dengan atau tanpa menggunakan alat. Dengan terapi ini, diharapkan Penderita Down Syndrom tidak tergantung pada orang lain untuk hal-hal kecil.
Artinya ditujukan pada usia anak (bukan bayi) dan bisa jadi dimulai usia 1 tahun atau 1,5 tahun ke atas (tergantung kondisi kecepatan kapan si bayi mulai bisa jalan yang bisa berbeda pada setiap bayi, baru kemudian terapi terapi wicara, terapi okupasi dan terapi sensori integrasi dan terapi okupasi).

Pertanyaannya sekarang :
-Apakah terapi di atas akan membuat lega fisik saluran pernafasan ?
-Apakah terapi-terapi tersebut di atas dapat memperbaiki dan memperbagus wajah DS- nya menjadi tidak lagi (sangat mudah dikenali) berwajah DS hingga dewasanya ?
-Apakah terapi di atas dapat membuat hilangnya kantung mata yang tebal di bawah mata ?
-Apakah terapi di luaran bisa sampai ke (bukaan kelopak) mata bayi menjadi lebih lebar, sehingga tidak (terlalu) sipit pada anak DS umumnya ?

Tetapi jika jawaban terhadap pertanyaan di atas adalah TIDAK, mengapa Anda tidak melakukan terapi perbaikan fisik jaringan dalam agar terperbaiki segala dari dalam terlebih dahulu termasuk perubahan wajah agar si anak menjadi tidak minder saat usia TK atau sekolah dasar, karena jika kita dapat mengubah wajah semaksimal mungkin maka akan sangat berpengaruh baik pada peningkatan kecerdasan EQ (Emotional Quotient), yaitu kecerdasan yang akan meningkat salah satunya disebabkan oleh bermain bersama teman seusianya, berinteraksi sesamanya di TK atau SD.

USIA TERBAIK IKUT FISIOTERAPI KAMI
Jika ingin agar mata bayi DS bapak/ibu lebih besar bukaan kelopak matanya (tidak sipit), tidak berkantung mata, gelambir di leher belakang segera menipis, leher tidak (terlalu pendek), pipi tidak turun menggelambir, segera hubungi penulis. Semakin cepat di usia bawah 6 bukan semakin baik, hasil maksimal terbaik adalah ikut fisioterapi kami usia 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan.

MEMULAI TERAPI UNTUK FISIK DI USIA BAYI 1 BULAN HINGGA 7 BULAN
Masa bayi adalah masa pertumbuhan awal yang sangat baik untuk terapi perkembangan fisik, seperti mata dan seluruh bagiannya di usia sebelum 7 bulan harus sudah "beres" dikerjakan. Perkembangan alat-alat dalam dada seperti esofagus adalah sebaiknya di usia 1 bulan hingga 4 bulan, sehingga tangisan anak menjadi panjang (tidak tercekat-cekat). Perkembangan pinggul untuk kemampuan duduk haruslah dikerjakan lebih dahulu di usia antara 3 bulan hingga 7 bulan. 
Pada terapi kami, untuk bayi DS sebaiknya didahului dan memulainya dengan terapi yang memperbaiki fisik jaringan dalam (alat-alat tubuh) yang menyeluruh, seperti tertulis tujuan terapi kami dengan metoda dzikir dan cloning di bawah ini.

TUJUAN TERAPI FISIK
Atas seizin Allah terapi awal bayi DS adalah yang berhubungan dengan perbaikan alat-alat tubuh, wajah dan syaraf motorik kasar. Yang ditujukan ke:
-terapi fisik untuk perbagusan wajah
-terapi fisik untuk mata
-terapi fisik untuk kantung mata
-terapi fisik untuk lipatan di sekitar mata (epikantus)
-terapi fisik untuk bagian esofagus
-terapi fisik untuk kekuatan agar bayi bisa tengkurap
-terapi fisik agar bayi mulai bisa tengkurap lalu kepala mendongak ke atas
-terapi fisik agar bayi bisa semakin sering (aktif) tengkurap sendiri dan berputar ke sana kemari
-terapi fisik penguatan pinggul agar bisa duduk sendiri
-terapi agar bayi bisa merangkak (artinya kekuatan otot di kaki, dengkul dan pinggul)
-dan lain-lain yang dominan berhubungan dengan motorik kasar di 12 bulan pertama usia bayi dengan tujuan agar bayi bisa jalan.

“Sekecil apapun kemajuan yang mereka lakukan, hal tersebut sangat berarti dan menjadi kebanggaan kami”  - Prita Kemal Gani, orangtua anak berkebutuhan khusus

Terapi sebaiknya di usia sedini mugkin:
http://kprihatmono.blogspot.com/2015/01/mulailah-terapi-ds-sedini-mungkin-saat.html

Kisah nyata pasien kami:
http://kprihatmono.blogspot.com/2014/10/seorang-ibu-jakarta-barat-mukzizat-nya.html?m=1

http://kprihatmono.blogspot.com/2014/09/karunia-allah-pada-anak-perempuanku-1.html?m=1

http://kprihatmono.blogspot.com/2014/05/kami-mendapat-kabar-gembira-tentang.html?m=1

Silakan membaca link situs di bawah ini sedikit banyak mudah-mudahan dapat memberi semangat untuk Anda para orang tua yang baru melahirkan bayi dengan suspect DS.
http://care2downsyndrome.blogdetik.com/category/share/

SEGERA HUBUNGI KAMI
Bagi orang tua (ibu) yang baru saja melahirkan bayi dengan DS janganlah berkecil hati, sabar dan ikhlas menerima, pasti ada hikmah di segala kejadian. Segeralah menghubungi kami untuk terapi fisik bayi Anda dengan metode terapi rohani (zikir) dan cloning. Akan kami jelaskan perkembangan-perkembangan bagus di setiap minggunya dan bulannya terhadap banyak pasien kami, hingga perubahan wajah sehingga tidak lagi disebut wajah kembar seribu dan perkembangan fisik yang sangat baik. Dari hasil perkembangan yang terjadi pada poin-poin di TUJUAN TERAPI FISIK di atas yang didapat para bayi, semua hasil terbaik kembali tergantung kondisi bayi Anda dan juga kepada niat, zikiran, do'a, keyakinan yang tinggi dan cinta kasih sayang Anda terhadap buah hati. Kami mendapat kabar dari para orang tua yang terapi dengan kami bahwa pada saat imunisasi bulanan dokter-dokter banyak yang heran dengan perkembangan perubahan wajah, dan segala yang harusnya pada kelainan seperti ini sang bayi belum bisa melakukan itu semua.

SARAN AGAR HASIL MAKSIMAL
Mengingat bayi ini baru memiliki imun yang masih lemah, sehingga pada usia di bawah 10 bulan pertama, harap mengurangi bepergian bila tidak untuk keperluan yang sangat urgent, seperti imunisasi (atau berobat lainnya) dan menjemur bayi untuk kena matahari pagi. Dan pada saat masa-masa terapi agar selalu mengikuti saran-saran yang kami berikan, untuk kemajuan dan perbaikan semaksimal mungkin demi buah hati Anda.
Menurut pengalaman kami bertahun-tahun, karena bila suka diajak bepergian (jalan-jalan) di usia sebelum 10 bulan yang memang belum kuat antibodinya, bisa menyebabkan kondisi kelelahan (capek) yang bisa membuat si bayi esoknya menjadi demam (panas), lalu akan membuat berat badannya turun karena asupan makanan saat sakit menjadi agak terganggu (susah masuk/rewel). Dan jauhi si bayi dari orang-orang (kakaknya bagi yang telah memiliki kakak/abang) di sekitarnya yang sedang memiliki penyakit menular seperti pilek atau flu.

TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN BAGI ALLAH SWT WALAU TERHADAP KELAINAN
Jangan lupa bagi yang percaya kepada Allah, karunia perbaikan yang terjadi di luar nalar manusia dan di luar literatur medis bisa terjadi, tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT dengan ke-Maha KuasaNya terhadap kelainan sekalipun. Semoga tulisan ini bermanfaat khususnya  bagi Anda yang baru melahirkan bayi dengan kondisi trisomi 21. Dengan paham urutan terapi DS yang tepat semoga efektif bagi perkembangan bayi Anda, sehingga insya Allah didapat hasil terbaik semaksimal mungkin.
http://kprihatmono.blogspot.com/2014/05/kami-mendapat-kabar-gembira-tentang.html

YANG KAMI BERIKAN ADALAH SOLUSI:
Dan kami memberikan solusi terapi menghilangkan suara grok-grok bila bayi Anda pilek (area jabodetabek):
http://kprihatmono.blogspot.com/2015/02/solusi-suara-grok-grok-bayi-down.html

Banyak situs internet dikupas tentang tulisan anak down syndrome dan mengatakan tidak ada terapi yang efektif untuk anak DS, padahal bisa saja orang ini tidak (belum) mengerti tentang bagaimana menterapi bayi atau anak DS, bahkan bisa saja hanya copy-paste saja tanpa tahu cara terapi dan kapan memulai tahapan terapi. Bukan maksud penulis adalah yang tidak mengerti tentang DS tidak usah menulis tentang DS, tapi usahakan untuk membesarkan hati para orang tua ini dan langkah-langkah nyata seperti apa yang harus dilalui pada tahapan usia awal hingga 1 atau 1,5 tahun apa dahulu yang harus diperbaiki, jadi urutan berdasarkan perkembangan usia bayilah sambil melihat perkembangan kemajuannya yang harus diperhatikan. Tapi kenyataan pada artikel yang dibuat sangat jarang yang menulis solusi kapan dimulai terapi seperti TW, OT dan SI dimulai pada usia bayi berapa tahun (bulan), dikarenakan dari sumber yang ditulis memang tidak tertera kapan memulai jenis terapi tersebut bisa diberikan bagi bayi atau anak penyandang down syndrome, bahkan tidak memberi semangat untuk membesarkan hati para orang tua pemilik bayi down syndrome yang baru dilahirkan pada artikelnya.

Dengan kata lain banyak situs menulis ketidak jelasan pada usia berapa bayi down syndrome dilakukan jenis terapi dimaksud, bahkan juga banyak yang menulis hanya ciri-ciri saja tanpa solusi, padahal penjabaran yang sangat banyak itu memang sangat memberi informasi tapi di lain sisi justru semakin membuat syok dan down si ibu dan ayah bayi yang baru memiliki bayi ini padahal usia mereka baru 22 sd 28 tahun akibat tulisan tanpa solusi itu (akan terapi jenis apa yang harus diikuti terlebih dahulu setelah kelahirannya). Bahkan banyak kedua orang tua  ini baru saja menikah sekitar 1 setengah atau 2 tahun. Sedangkan kami insya Allah memberikan terapi awal sedini mungkin untuk fisik dan syaraf motorik kasar yaitu yang ke semua secara menyeluruh meliputi: perubahan wajah, kemampuan tengkurap hingga mendongakkan kepala, duduk (bahkan) hingga bisa berjalan bayi Anda, semua kami kembalikan kepada kedua orang tua. Untuk jantung bocor ada baiknya tetap memeriksakan ke rumah sakit, karena harus mengetahui di mana posisi bocornya.

Semoga bermanfaat untuk Anda.
*) Tulisan ini  bersambung ke link di bawah ini :
http://kprihatmono.blogspot.com/2015/06/lanjutan-jangan-wait-and-see-bila-bayi.html?m=1

Penulis,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
HP: 081386837511
Harap SMS lebih dahulu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar